Sebagai bagian dari inovasi layanan, KAI Logistik juga memperkuat ekosistem rantai pasok berpendinginuntuk mendukung pengiriman barang yang memerlukan suhu dingin seperti produk makanan segar, farmasi, hasil pertanian dan perikanan. Selain penguatan aspek operasional, KAI logistik juga menghadirkan nilai tambah di antaranya melalui implementasi teknologi RFID untuk memaksimalkan pengelolaan rantai pasok, serta perolehan sertifikasi Halal untuk jasa pendistribusian di Terminal Kalimas Surabaya yang mendukung pengangkutan petikemas multikomoditas berstandar halal. Tak hanya itu, perluasan layanan angkutan Limbah B3 juga terus didorong dengan pengelolaan yang mengedepankan keamanan dan kepatuhan regulasi.
Selain mendukung distribusi industri besar, kehadiran KAI Logistik melalui layanan KALOG Express juga memainkan peran vital dalam menggerakkan roda ekonomi masyarakat, khususnya sektor UMKM, pendidikan, wisata maupun pendukung kebutuhan masyarakat secara umum. “Untuk segmen angkutan kurir melalui layanan KALOG Express, hingga Mei 2025, kota-kota dengan transaksi tertinggi di wilayah Timur terdapat di kota Surabaya, Malang, dan Sidoarjo. Di antara ketiganya, Surabaya menjadi kontributor terbesar dengan menyumbang 39% dari total volume angkutan retail, atau setara 2.865 ton.” Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa capaian tersebut didominasi oleh pengiriman paket sebesar 2.763 ton atau sekitar 96,5%, disusul oleh pengiriman motor sebanyak 88 ton atau 3,1%. Sisanya berasal dari pengiriman barang lain seperti hewan peliharaan, sepeda, elektronik, dan tanaman.