Syakur turut menyinggung tingginya angka kelahiran di Kabupaten Garut, yang mencapai 50 ribu jiwa per tahun. Kondisi tersebut menjadikan deteksi dini stunting di tingkat desa sebagai langkah strategis yang tidak bisa ditunda.
“Jujur saja saya sampaikan, setiap tahun Garut melahirkan 50 ribu orang dan itu harus terdeteksi di mana saja. Dan gak usah khawatir karena kita punya 442 desa, jadi 50 ribu orang itu akan terkelola,” ungkapnya.
Ia pun berharap adanya masukan strategis dari berbagai pihak, termasuk dari Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) Republik Indonesia, guna merumuskan strategi yang lebih tajam dan efektif dalam menekan angka stunting di Kabupaten Garut.
Sementara itu, Asisten Deputi Kesehatan, Gizi, dan Pembangunan Keluarga Setwapres RI, Siti Alfiah, memberikan apresiasi terhadap komitmen dan dukungan Pemerintah Kabupaten Garut selama timnya melakukan pemantauan di lapangan.
“Terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama tim kami melakukan pemantauan lapangan, berdiskusi dengan OPD maupun turun ke lapangan,” ujar Siti.