Ia menyebutkan bahwa pihaknya masih menunggu publikasi hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 dari Kementerian Kesehatan yang dijadwalkan rilis pada awal Mei mendatang. Hasil survei tersebut akan menjadi acuan terbaru terkait angka prevalensi stunting di Garut.
Menurut Siti, percepatan penurunan stunting menjadi prioritas nasional dalam lima tahun ke depan, sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Dalam RPJMN kita menargetkan tahun 2029 mendatang kita bisa mencapai angka 14,2%, dan dalam RPJPN tahun 2045 ditargetkan prevalensi stunting bisa ditekan hingga 5%,” tutupnya.
Release ini diakses melalui laman Pemerintah Kabupaten Garut : https://www.garutkab.go.id