“Faktanya seperti itu. Mau tidak mau, kita harus menyadari bahwa masyarakat butuh pelayanan yang mudah diakses, cepat, dan solutif. Inilah yang menjadi ukuran sebenarnya,” tegasnya.
Nurdin menambahkan, hal ini menjadi tantangan bagi seluruh jajaran pemerintah daerah untuk menyelaraskan harapan masyarakat dengan indikator pelayanan yang pragmatis dan aplikatif. Ia pun sepakat dengan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut mengenai pentingnya digitalisasi layanan publik. Menurutnya, aplikasi seperti Garut Hebat dan E-Office, yang telah berjalan namun belum optimal, perlu segera dituntaskan.
“Saya minta kepada Diskominfo untuk benar-benar mengawal dan memastikan implementasi aplikasi-aplikasi ini berjalan maksimal, demi memberikan layanan publik yang cepat dan tepat sasaran,” imbuhnya.
Lebih lanjut, ia berharap pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem SPBE dapat mengurangi potensi penyimpangan sekaligus meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah daerah.
Di kesempatan yang sama, Kepala Diskominfo Garut, Margiyanto, menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan kelanjutan dari penyusunan arsitektur SPBE pada 2024. Saat ini pihaknya tengah menyusun master plan sebagai pedoman strategis pengembangan SPBE ke depan.