IM bersama DDY dan HMT diduga mengatur penempatan pejabat eselon II untuk mempermudah pengaturan proyek. Bahkan, IM kerap memanggil kepala dinas, direktur utama BUMD, hingga kontraktor ke ruang kerjanya untuk membahas proyek.
Nama staf Gubernur DKI berinisial UDN dan WSN juga disebut sering terlihat bersama HMT menemui Sekda MM. Lebih jauh, IM disebut memiliki “backup” dari pimpinan KPK periode saat ini untuk menekan Sekda, kepala dinas, dan pimpinan BUMD agar menuruti permintaannya.
SW mengingatkan Gubernur Pramono Anung agar mewaspadai pelantikan pejabat eselon III dan IV berikutnya. “Mereka sudah pasang kuda-kuda untuk menempatkan orang-orangnya, terutama di jabatan camat, lurah, dan dinas teknis,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari IM maupun Sekda DKI Marullah Matali terkait dugaan ini. (***)