Wisesa menjelaskan bahwa pada dua tahun pertama, kegiatan penanaman difokuskan di lokasi yang sama, yakni Pantai Klasik, Probolinggo, guna memaksimalkan hasil pemulihan vegetasi. “Tingkat keberhasilan tumbuh mangrove pada tahun pertama belum optimal akibat gangguan hama dan abrasi yang cukup tinggi. Oleh karena itu, pada tahun kedua kami mengarahkan upaya pada pemeliharaan serta penanaman ulang. Sementara pada tahun 2025, lokasi penanaman dialihkan ke kawasan pesisir lain dengan mempertimbangkan aspek konservasi serta kontribusi terhadap pemulihan ekosistem di wilayah yang lebih luas,” jelas Wisesa.
Dalam pelaksanaannya, KAI Logistik Wilayah Timur bekerja sama dengan LAZ Rumah Zakat serta melibatkan relawan dari masyarakat lokal. Salah satu bentuk kolaborasi tersebut adalah pemantauan pertumbuhan bibit mangrove yang dilakukan setiap tiga bulan. Selain penanaman, perusahaan juga mengedukasi masyarakat melalui kampanye “Adopsi Mangrove” untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab bersama terhadap kelestarian lingkungan.