Viral di Medsos, SOR Ciateul Garut Sepi dan Tak Terurus, Pengelolaan Masih Misterius

Caption : Wakil Bupati Garut, Putri Karlina, saat meninjau langsung kondisi lintasan jogging di kawasan SOR Ciateul yang kini terbengkalai. Pemerintah daerah berkomitmen untuk segera melakukan perawatan dan revitalisasi fasilitas olahraga demi mendukung gaya hidup sehat masyarakat Garut (Foto diambil dari dokumentasi Wakil Bupati melalui laman Instagramnya)

Garut24.com || GARUT. — Di era Bupati H. Dede Satibi (1999-2004), kebutuhan akan sarana olahraga yang representatif mulai dirintis. Selain untuk menunjang prestasi olahraga daerah, pembangunan ini dipicu oleh keterbatasan lapangan olahraga di Garut saat itu seperti Lapang Jayaraga, Rancabango, dan Kerkof, yang dinilai belum memenuhi standar sebagai fasilitas olahraga kabupaten.

Saat itu, dua langkah penting diambil: perencanaan pembangunan dan penetapan lokasi di kawasan Ciateul Garut. Selanjutnya, proses pembebasan lahan dilanjutkan secara bertahap pada masa kepemimpinan Bupati Agus Supriadi, SH (2004-2007), Memo Hermawan (2007-2009), Aceng HM Fikry (2009-2013), hingga H. Agus Hamdani (2013-2014).

Beberapa regulasi daerah terkait pembangunan SOR Ciateul pun disempurnakan. Akhirnya di era Bupati H. Rudi Gunawan, SH, MH (2014-2024), mimpi memiliki fasilitas olahraga megah di Kabupaten Garut mulai terwujud. Meskipun belum sepenuhnya rampung, sejumlah sarana telah tersedia seperti Sport Hall, lapangan sepak bola, kolam renang, GOR bela diri, Art Centre, jogging track, dan lainnya — yang menelan anggaran hingga miliaran rupiah.

Exit mobile version