Tokoh Muda Cibatu Kritik Pernyataan Apindo Jabar Terkait Premanisme di Garut

Caption : Roni Faisal Adam, tokoh muda sekaligus penggerak komunitas Cibatu Ngahiji saat menonton video pernyataan Ketua DPP Apindo Jawa Barat soal adanya praktik premanisme dan tekanan dari sejumlah organisasi masyarakat terhadap investor di Kabupaten Garut, disalah satu akun tiktok (Foto oleh : Indra Fakta).

Pernyataan di Forum Bandung Picu Polemik

Sebelumnya, dalam sebuah forum di Bandung pada Selasa (20/5/2025), Ning Wahyu Astutik menyampaikan keluhan soal kondisi dunia usaha di Garut. Ia menyebut bahwa salah satu investor sepatu yang membutuhkan 10 ribu tenaga kerja kerap mendapat gangguan dari oknum dan kelompok tertentu.

“Saya bawa investor ke Garut, butuh 10 ribu karyawan. Tapi sejak awal sampai sekarang, masih saja diganggu. Satu preman ditangani, muncul lagi preman yang lain. Begitu pula ormas,” kata Ning Wahyu kala itu.

Meski ia sempat menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Garut dan politisi Kang Dedi Mulyadi yang dinilai pro-investasi, pernyataan tersebut tetap menimbulkan polemik di kalangan masyarakat dan jadi bahan perbincangan publik. (***)

Baca Juga:  Gengsinya Data: Diskominfo dan BPS Garut Sinergikan Kolaborasi untuk Pembangunan!

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *