Tokoh Muda Cibatu Kritik Pernyataan Apindo Jabar Terkait Premanisme di Garut

Caption : Roni Faisal Adam, tokoh muda sekaligus penggerak komunitas Cibatu Ngahiji saat menonton video pernyataan Ketua DPP Apindo Jawa Barat soal adanya praktik premanisme dan tekanan dari sejumlah organisasi masyarakat terhadap investor di Kabupaten Garut, disalah satu akun tiktok (Foto oleh : Indra Fakta).

Soroti Dugaan Masalah Perizinan

Selain menyikapi pernyataan tersebut, Roni juga menyinggung adanya dugaan kejanggalan dalam proses perizinan lingkungan salah satu perusahaan di kawasan Cibatu. Menurutnya, persoalan yang terjadi bukan disebabkan tekanan dari warga atau ormas, melainkan karena ketidakjelasan dalam pengurusan dokumen AMDAL.

“Semua orang tahu soal insiden robohnya benteng pabrik di Cibatu. Mirisnya, kejadian itu berlangsung tak lama setelah pabrik tersebut diresmikan oleh sejumlah pejabat tinggi,” ungkapnya.

Menurut Roni, situasi di lapangan lebih berkaitan dengan persoalan teknis dan kurangnya keterbukaan dalam proses perizinan ketimbang faktor tekanan sosial.

Minta Ketua Apindo Jabar Turun Langsung ke Cibatu

Roni mendesak Ning Wahyu untuk tidak sembarang mengeluarkan pernyataan tanpa didasari fakta yang objektif. Ia berharap Ketua Apindo Jabar bisa datang langsung ke Cibatu untuk berdialog bersama warga, tokoh masyarakat, dan pihak terkait.

Baca Juga:  Keselamatan Warga Terancam, Jaringan Kabel Liar Harus Dibersihkan, Desakan Fakta Garut Menguat

“Jangan hanya bicara di forum resmi tanpa melihat langsung kondisi di lapangan. Kami undang datang ke Cibatu, lihat sendiri bagaimana masyarakat menyambut kehadiran investor,” tegas Roni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *