Sepasang Suami Istri Penjaga Sungai Cimaragas : Tanpa Upah, Demi Lingkungan Bersih

Caption : Mang Ebo saat membersihkan tumpukan sampah yang menyumbat di pintu aliran yang masuk ke Sungai Cimaragas di Kelurahan Kota Kulon, Garut Kota. Bersama istrinya, ia telah hampir dua tahun menjaga kebersihan DAS Cimaragas tanpa imbalan.

GARUT24.COM – Di balik derasnya arus Sungai Cimaragas, ada kisah pengabdian yang nyaris luput dari perhatian publik. Hendi Rustandi (44) yang akrab disapa Mang Ebo dan istrinya Atikah (43), pasangan sederhana yang hidup pas-pasan di Kampung Dayeuhhandap RW 03, Kelurahan Kota Kulon, Garut Kota, telah hampir dua tahun menjaga kebersihan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimaragas tanpa bayaran sepeser pun.

Sungai Cimaragas bukan sekadar aliran air yang membelah tiga Kelurahan Kota Kulon, Paminggir, dan Regol. Ia adalah nadi kehidupan ribuan warga. Namun siapa sangka, kebersihan sungai yang kini terjaga justru bergantung pada dua orang dengan hati seluas samudera, Mang Ebo dan Atikah.

Setiap hari, tanpa mengenal panas, hujan, bahkan banjir yang kerap menutup jalan, mereka berdua turun langsung mengangkat sampah yang menumpuk di bantaran sungai. Mereka tak memikirkan keselamatan diri, meski ancaman arus deras dan penyakit mengintai.

Ironisnya, pengabdian tulus ini mereka lakukan tanpa imbalan. Hidup mereka hanya cukup untuk sekadar makan, terkadang pun harus menggantungkan diri pada bantuan tetangga. Keringat yang mereka curahkan tak sebanding dengan tenaga dan waktu yang tercurah demi lingkungan bersih.

Exit mobile version