Tak sekadar simbolis, bantuan konkret pun diberikan. Hj. Diah Kurniasari bergotong royong menyediakan Dana Sumbangan Pendidikan (DSP) sekaligus berkomitmen menanggung biaya SPP Rizki selama bersekolah. Sementara itu, Yuda Puja Turnawan turut membantu pembiayaan kebutuhan seragam sekolah. Camat Garut Kota Rena Sudrajat juga menunjukkan kepedulian dengan membelikan sepatu sekolah.
Kisah Rizki: Potret Ketimpangan Akses Pendidikan
Muhammad Rizki bukan sekadar satu nama. Ia mewakili ribuan anak di Garut yang menghadapi tantangan ekonomi untuk melanjutkan pendidikan. Ia tinggal bersama orang tuanya di rumah kontrakan sempit, sang ayah bekerja sebagai pemulung, dan adiknya, Muhammad Revan, merupakan penyandang disabilitas yang juga membutuhkan perhatian dan dukungan.
Statistik menunjukkan bahwa Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SMA di Kabupaten Garut baru mencapai 60,04 persen. Artinya, sekitar 39,96 persen anak usia 16-18 tahun tidak menempuh pendidikan menengah atas. Sementara rata-rata lama sekolah masyarakat Garut hanya 7,8 tahun.