Garut24.Com || GARUT.- Pernyataan Ketua DPP Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu Astutik, soal adanya praktik premanisme dan tekanan dari sejumlah organisasi masyarakat terhadap investor di Kabupaten Garut menuai reaksi keras. Salah satunya datang dari Roni Faisal Adam, tokoh pemuda sekaligus penggerak komunitas Cibatu Ngahiji.
Roni menyayangkan pernyataan tersebut karena dinilai tidak berdasar dan bisa merusak citra masyarakat Cibatu. Ia menegaskan bahwa masyarakat serta ormas di wilayah tersebut selama ini justru mendukung kehadiran investor demi membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar.
“Sebagai warga Cibatu, saya sangat keberatan dengan pernyataan Ketua Apindo Jabar. Tuduhan soal premanisme dan tekanan itu sangat menyakitkan dan tidak sesuai dengan kondisi di lapangan,” ujar Roni, Rabu (21/5/2025).
Ia menambahkan, masyarakat Cibatu sangat terbuka terhadap investor, selama proses perizinan dan sosialisasi dilakukan secara transparan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari.