“Kalau bukan kami, siapa lagi yang peduli?” ungkap Mang Ebo lirih. Kalimat itu menyimpan luka sekaligus semangat, berharap ada tangan-tangan lain yang mau ikut menjaga Sungai Cimaragas.
Melihat keteladanan ini, sudah sepatutnya pemerintah, pengurus lingkungan, kelompok BUDIDAS Cimaragas, serta masyarakat sekitar memberi perhatian lebih. Apresiasi dan dukungan nyata akan menjadi energi bagi pasangan ini untuk terus berjuang, sekaligus inspirasi bagi generasi muda agar mencintai lingkungan.
Tanpa mereka, mustahil Sungai Cimaragas tetap bersih seperti sekarang. Sudah saatnya kisah Mang Ebo dan Atikah tidak lagi berjalan dalam kesunyian. Mereka membutuhkan kepedulian kita semua. Bukan sekadar pujian, tapi tindakan nyata.
Mari bersama kita angkat kisah ini. Dukungan kecil dari kita bisa menjadi besar bagi Mang Ebo dan Atikah, entah berupa bantuan dana, peralatan, atau sekadar tenaga. Karena menjaga sungai bukan hanya tugas mereka berdua, tetapi tanggung jawab kita bersama. (Indra R|Fakta)