“Jangan hanya dijual mentah, jagung bisa diolah menjadi tepung atau produk turunan lainnya. Ini akan membuka lapangan kerja, menarik investasi, dan memberi nilai tambah ekonomi bagi masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah bagian integral dari kesejahteraan masyarakat.
“Melalui program ini, Polres Garut berkomitmen mendukung program pemerintah dalam bidang ketahanan pangan,” ujar Kapolres.
Ia menambahkan, kegiatan ini menjadi bukti sinergi antara unsur kepolisian, TNI, pemerintah daerah, pondok pesantren, dan masyarakat. Kapolres juga melihat potensi besar pondok pesantren sebagai kekuatan pendidikan sekaligus ekonomi.
“Dengan memanfaatkan lahan yang tersedia, pesantren bisa memberikan kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan lokal dan nasional,” tambahnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Tarbiyatul Aulad, KH. Yayan Ahmad Muzaki, turut menyampaikan apresiasi atas bantuan bibit dan pupuk dari Pemkab dan Polres Garut. Ia berharap program ini membawa keberkahan dan hasil yang maksimal.