Dedi juga mengisahkan tentang seorang anak SMP yang awalnya hanya ingin membeli perlengkapan sekolah, namun tergoda oleh keramaian dan ikut masuk ke kerumunan. “Mereka sebenarnya tidak berniat hadir secara khusus dalam acara itu, tapi akhirnya turut menjadi bagian dari kerumunan,” tambahnya.
Dari total korban, delapan orang masih menjalani perawatan di rumah sakit, sementara tiga korban meninggal dunia telah dikunjungi oleh Gubernur. Salah satunya merupakan anggota Polri.
“Anak-anak dari anggota Polri yang meninggal tersebut hari ini saya tetapkan menjadi anak asuh saya. Seluruh biaya hidup dan pendidikan mereka, termasuk bila ada yang ingin masuk Akpol atau kuliah, akan saya tanggung sepenuhnya,” tegas Dedi Mulyadi.
Gubernur juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia memastikan seluruh korban akan mendapatkan perawatan terbaik dan berjanji akan mengevaluasi sistem pengamanan agar kejadian serupa tidak terulang.
Sementara itu, Direktur RSUD dr. Slamet Garut, dr. Leli, menjelaskan bahwa mayoritas korban mengalami luka-luka akibat terjatuh dan terinjak saat berdesak-desakan dalam kerumunan massa.